Mengenal Cacar Air: Penyakit Klasik Tapi Tak Boleh Dianggap Remeh
[ad_1]
Eh, tau gak sih, meski terdengar seperti penyakit jaman ‘doloe’, cacar air itu masih eksis loh di sekitar kita. Yup, cacar air atau ‘varicella’ kalo dalam istilah kedokterannya, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster. Penyebarannya gampang banget, cuma dari sentuhan, batuk, atau bersin orang yang terinfeksi.
Kenali yuk, biasanya cacar air itu ditandai dengan munculnya ruam kemerahan di kulit yang kemudian berkembang jadi lepuhan penuh cairan. Nggak cuma di kulit, lepuhannya bisa muncul di bagian tubuh mana aja, termasuk di dalam mulut atau di kelopak mata. Itu kenapa, kalo udah ketularan cacar air, rasanya itu gatel banget dan pengen garuk terus, tapi tahan ya, karena bisa meninggalkan bekas.
Gejala Umum Cacar Air
Bicara soal gejala, cacar air ini punya tanda-tanda khas yang gampang dikenali. Selain itu, ada juga beberapa gejala awal yang mirip banget sama flu, seperti demam, sakit kepala, keletihan, dan nafsu makan yang menurun. Biasanya, gejala-gejala tersebut muncul 10 sampai 21 hari setelah terpapar virus. Setelah itu, bruuum, muncullah ruam yang bikin siapa pun yang pernah kena cacar air pasti ingat betul betapa menyebalkannya itu rasanya.
Buat kamu yang belum pernah kena cacar air, pikirkan ruam sebagai bintang tamu tak diundang yang bakalan nongol dan berpesta di kulit kamu selama kurang lebih dua minggu. Jadi, kalo tiba-tiba kulitmu muncul bintik-bintik merah yang berubah jadi lepuhan dalam beberapa hari, besar kemungkinan itu si cacar air yang lagi berkunjung.
Mengapa Cacar Air Tak Boleh Dianggap Remeh?
Cacar air mungkin terkesan sebagai penyakit yang hanya mengganggu sebentar dan kemudian hilang, tapi efek sampingnya itu loh yang perlu diwaspadai. Komplikasi yang umumnya terjadi bukan main-main, mulai dari infeksi sekunder pada kulit, pneumonia, hingga encephalitis yang bisa mengancam nyawa. Terlebih untuk si kecil yang masih punya sistem imun yang belum kuat, orang dewasa yang belum pernah terinfeksi, ibu hamil, dan mereka yang memiliki sistem imun lemah.
Itu kenapa, mendeteksi dan melakukan tindakan yang tepat segera setelah gejala muncul sangat penting. Dan tentu saja, pencegahan dengan vaksinasi cacar air perlu banget untuk dipertimbangkan. Jangan sampai lalai dan menganggap remeh, sebab walau klasik, cacar air masih menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai.
Cara Pencegahan Cacar Air
Talking about prevention, vaksin cacar air adalah pahlawan dalam cerita ini. Vaksin ini efektif lho untuk mencegah atau setidaknya mengurangi keparahan dari cacar air. Ditujukan untuk anak-anak, remaja, dan juga dewasa, vaksin ini bisa bikin kamu tenang dari serangan virus yang satu ini. Meski nggak 100% ampuh, tapi setidaknya bisa mengurangi risiko komplikasi dari cacar air itu sendiri.
Gak hanya vaksinasi, menjaga kebersihan tangan juga penting banget. Cuci tangan pakai sabun atau menggunakan hand sanitizer itu bisa menangkal penyebaran virus. Oh iya, satu lagi, menghindari kontak dengan orang yang sedang terinfeksi itu wajib hukumnya. Jadi, kalo ada saudara, teman, atau siapa pun di sekitarmu yang lagi kena cacar air, bilang aja, “Get well soon, ya! Tapi mendingan kita video call aja dulu sampai kamu sembuh!”
Pengobatan Cacar Air
So, udah ketularan cacar air gimana dong? Pertama-tama, jangan panik. Biasanya, pengobatan cacar air itu fokusnya ke symptom relief alias meringankan gejala. Bisa mulai dari kompres dingin untuk meredakan gatal, hingga obat-obatan pereda gatal seperti calamine lotion atau antihistamin oral. Plus, pastikan selalu mengenakan pakaian yang lembut dan longgar biar gak nyiksa kulit yang lagi sensitive.
Untuk kasus yang lebih serius, atau untuk mereka yang berisiko tinggi mengalami komplikasi, dokter mungkin akan meresepkan antiviral seperti acyclovir. Tentu aja semua pengobatan ini mesti dilakukan sesuai dengan rekomendasi dokter ya—jangan asal comot obat!
Kesimpulan
Walau terkesan sebagai penyakit masa lalu, cacar air tetap mengintai dan punya potensi menimbulkan masalah yang serius kalo nggak ditangani dengan benar. Ga heran kalo harus tetep waspada dan nggak boleh menganggap remeh penyakit yang satu ini. Dengan mengenali gejala, menerapkan pencegahan yang proaktif, dan melakukan pengobatan yang tepat, cacar air bisa diatasi dengan baik. Ingat ya, kesehatan itu mahal harganya, jadi jangan sampai lengah!
FAQs
Berapa lama cacar air bisa menular?
Cacar air bisa menular mulai sekitar 1-2 hari sebelum ruam muncul sampai semua lepuhan jadi keropeng, biasanya sekitar 5-7 hari setelah ruam pertama muncul.
Bisakah cacar air kambuh lagi setelah sembuh?
Setelah sembuh dari cacar air, kamu mengembangkan imunitas terhadap penyakit ini. Namun, virus bisa ‘istirahat’ dalam sel-sel saraf dan bisa aktif kembali menjadi herpes zoster atau cacar ular di kemudian hari.
Apakah cacar air bisa dicegah tanpa vaksin?
Secara alami, mencegah cacar air tanpa vaksin itu tricky banget karena tingkat penularannya yang tinggi. Jadi, vaksin adalah cara terbaik untuk preventif.
[ad_2]